Monday, March 10, 2014

KATA MUTIARA ISLAMI

 "Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari- bidad ari) dengan langsung," 
Bahan baku yang digunakan sebagai penciptaan para bidadari adalah wangi-wangian dan segala sesuatu yang menyenangkan hati. 
Di dalam  kitab Daqoiqul Akbar Fii Dzikril Jannati Wan-Nar karya Imam Abdirrahim bin Ahmad Al-Qadhiy disebutkan :
 Rasulullah Muhammad SAW bersabda, “ALLAH SWT menciptakan wajah bidadari dari empat warna, yaitu putih, hijau, kuning, dan merah.
 ALLAH menciptakan tubuhnya dari minyak Za’faran, misik, anbar, dan kafur.
 Rambutnya dari sutra yang halus. Mulai dari jari-jari kakinya sampai ke lututnya dari Za’faran dan wewangian.
 Dari lutut sampai payudara dari misik. Dari payudara sampai lehernya dari Anbar, Dan dari leher sampai kepalanya terbuat dari Kafur. Seandainya bidadari itu meludah sekali di dunia, maka jadilah semua air di dunia Kasturi. 
Di dadanya tertulis nama suaminya dan nama-nama ALLAH SWT. 
dalam Surat Al Waqiah ayat 35 

Pada setiap tangan dari kedua tangannya terdapat sepuluh gelang dari emas, sedangkan pada jari-jarinya terdapat sepuluh cincin, dan pada kedua kakinya terdapat sepuluh binggal(gelang kaki) dari Jauhar dan permata.” Riwayat Ibnu Abbas r.a : 
Rasulullah Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya di dalam surga itu terdapat bidadari-bidada ri. 
Dikatakan kepadanya, namanya ‘Aina’, ia diciptakan dari empat unsur, yaitu : misik, kafur, anbar, dan za’faran. 
Seluruh bidadari-bidada ri itu sangat merindukan suami-suami mereka. Andai sekali saja bidadari-bidada ri itu meludah di dunia maka tawarlah lautan tersebut lantaran ludahnya. Tertulis pada tengkuknya:
”Bar angsiapa yang suka akan dirinya seperti aku, maka beramal dengan ketaatan kepada Tuhannya” 
Selain diciptakan dari bahan-bahan pilihan, bidadari- bidada ri ini juga di-setting memiliki perangai yang menyenangkan, lemah lembut, dan tidak jahat. 
Mereka merupakan mahluk yang suci dan terjaga, dimana belum pernah disentuh oleh manusia ataupun jin. 

Dalam Surat Ar Rahman ayat 56 disebutkan: "Di dalam surga itu ada bidadari-bidada ri yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-pengh uni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin."

KATA-KATA ISLAMI TENTANG AMANAH

''Ingatlah tanpa amanah akan menjerumuskan seseorang kepada ciri-ciri orang munafik. 

''Sayyidina Abu Bakar pula ketika menyampaikan ucapan dasar selepas dilantik sebagai khalifah ada menyatakan: “Kejujuran adalah suatu amanah dan kedustaan adalah suatu khianat”. 

''Sadarkah kita bahwa amanah pernah Allah tawarkan kepada langit dan bumi, tetapi kedua-duanya menolak, lantaran beratnya tanggungjawab menjaga amanah Allah itu serta bimbang akan mengkhianatinya. 

"Sesungguhnya sebaik-baik orang hendak engkau ambil untuk bekerja ialah yang kuat (berkemampuan) dan amanah (dipercayai)”. 

''Dalam membicarakan tentang sifat amanah ketika bekerja, seseorang pekerja wajib memenuhi kedua-dua amanah kepada Allah SWT dan amanah sesama manusia. 

''Akhirnya…….kita mengetahui bahwa segala bentuk penyimpangan saat ini disebabkan oleh rendahnya komitmen untuk menjaga amanah.

''Padahal……..menjaga amanah merupakan komponen penting di dalam kehidupan ini. Bila tidak ada amanah akan muncul saling ketidakpercayaan antara satu dan lainnya sehingga menjaga amanah adalah suatu kewajiban. 



***Ya Rasulullah… 
aku ingin menjadi santri
berbaju putih yang tiba-tiba datang menghadapmu
duduk menyentuhkan lututnya pada lututmu yang agung 
dan meletakkan telapak tangannya di atas paha muliamu,

lalu aku akan bertanya….???
Ya Rasulullah… tentang Islamku,
Ya Rasulullah… tentang Imanku, 
Ya Rasulullah… tentang Ihsanku.

Ya Rasulullah…
Mulut dan hatiku bersaksi tiada tuhan selain allah dan bersaksi bahwa engkaulah utusan allah 
tapi ku sembah jua diriku 
Astaghfirullah… !! 
Dan risalahmu hanya ku baca bagai sejarah.

Ya Rasulullah…
Setiap saat jasadku solat 
setiap kali diriku bersimpuh diriku juga yang ku ingat, 

setiap saat ku baca shalawat 
setiap saat tak lupa ku sampaikan salam "Assalamu 'alaika ayyuhan Nabiyu wa rahmatullah wabarokatuh"
salam padamu wahai nabi juga rahmat dan berkat allah 

tapi tak pernah ku sadari
apakah di hadapanku kau menjawab salamku bahkan apakah aku menyalamimu.

Ya Rasulullah… 
Ragaku berpuasa dan jiwaku ku lepas bagai kuda

Ya Rasulullah… 
sekali-kali ku bayar zakat dengan niat mendapat balasan kontan dan berlipat 

Ya Rasulullah… 
aku pernah naik haji sambil menaikkan gengsi.

Ya Rasulullah… 
Sudah Islamkah aku?

Ya Rasulullah…
Aku percaya Allah dan sifat-sifatNYA, 
aku percaya malaikat, 
percaya kitab suciNYA ,
percaya Nabi-nabi utusanNYA, 
aku percaya akhirat, 
percaya Qada QadarNYA 
seperti yang ku catat dan ku hafal dari Ustadz, 
tapi aku tak tahu seberapa besar itu mempengaruhi kelakuanku. 

Ya Rasulullah… 
sudah Imankah aku…???

Ya Rasulullah… 
ku dengar panggilan aku menghadap Allah 
tapi apakah DIA menjumpaiku sementara wajah dan hatiku tak menentu.

Ya Rasulullah… dapatkah aku berihsan…??? 

Ya Rasulullah… 
ku ingin menatap meski sekejap wajahmu yang elok mengelok
setelah sekian lama mataku hanya menangkap gelap.

Ya Rasulullah… 
ku ingin mereguk senyummu yang segar 
setelah dahaga di padang kehidupan hambar hampir
membuatku terkapar.

Ya Rasulullah… 
meski secercah titiskan pada ku cahayamu buat bekalku sekali lagi menghampiri NYA.





~SEANGKUH &SEHEBAT APAPUN
~KITA, DIATAS HAMPARAN SEJADAH
~JUGALAH DAHI KITA BERSUJUD
~SECANTIK & SEINDAH APAPUN
~RUPA
~KITA, KAIN PUTIH JUGALAH YG PADA
~AKHIRNYA AKAN MEMBALUT
~TUBUH KITA
~SEKAYA & SEBANYAK APAPUN
~HARTA
~KITA, TIDAK AKAN DAPAT DIBAWA
~JIKA
~PERGI MENGHADAP ILAHI
~SEGAGAH & SEKUAT MANAPUN KITA
~BERJALAN/BERLARI, PADA AKHIRNYA
~AKAN
~TETAP DIUSUNG JUGA

~SERAMAI &SEBANYAK APAPUN
~TEMAN2 KITA, NAMUN KITA
~AKAN
~PERGI SEORANG DIRI JUGA SUATU HARI






~Jika bumi berhenti berputar
~apakah cukup tuk
~menjinakkan pikiran kita yang
~semakin liar
~Jika benda ~ benda angkasa
~jatuh ke bumi
~masih adakah tempat bagi kita
~untuk sembunyi
~Jika langit digulung
~apakah kita tidak merasa
~bingung
~Apakah cukup kuat telinga
~kita menahan kerasnya tiupan
~sangkakala
~Mari sejenak kita renungkan kembali
~makna hidup kita di dunia ini

~Betapapun panjangnya usia kita
~ke akhirat juga akhir
~perjalanan hidup kita
~Namun sudahkah kita siap
~dengan bekal amal perbuatan
~kita di dunia

No comments:

Post a Comment